11/29/2011

Iklan dan Pemasaran Produk Pertanian

     Salah satu fungsi pemasaran adalah pengiklanan. Akan tetapi dalam pemasaran produk pertanian ada beberapa masalah yang mungkin timbul dalam mengiklankan produk pertanian diantaranya:
1. Pengaruh iklan ternyata tidak terlalu nyata terhadap produk yang diiklankan.  Hal ini disebabkan rata-rata sifat produk yang tidak elastis dan adanya substitusi dengan barang lain.  Sehingga kadang yang menikmati hasil iklan bukan petani pengiklan tetapi petani lain yang memiliki produk sama dengan yang ada di iklan.  Hal ini bisa terjadi sebab produk pertanian dihasilkan oleh banyak petani dan menyebar di berbagai wilayah, ditambah sangat sulit memberi label khusus pada produk yang dihasilkan banyak petani tersebut.
2.  Banyak produk hasil pertanian yang harus diproses terlebih dahulu, sehingga identitas produk tersebut hilang. Hal ini akan mempersulit pengiklanan karena produk asal tidak dikenali lagi oleh konsumen.
3.  Kualitas produk yang tidak seragam, pengiklanan hanya bisa dilakukan terhadap produk yang berkualitas baik saja.
4.;  Produk umumnya merupakan barang yang mudah rusak dan tidak tahan lama, sehingga pengiklanan sulit dilakukan jika sudah mendekati masa kedaluarsa.
5.  Sulit untuk memberi label pada produk pertanian. Produk pertanian umumnya tidak bermerek, dan memiliki penampilan yang hampir sama dan diproduksi oleh banyak petani.
6.  Produk pertanian kurang memiliki daya tarik emosional, yang bisa dimanfaatkan dalam iklan.
7.  Kesulitan memperoleh dana untuk pembuatan iklan yang cukup banyak.

     Untuk mengatasi masalah periklanan produk pertanian tersebut, hal – hal yang bisa dilakukan diantaranya:
1.  Melakukan iklan produk spesifik, dan identifikasi lokal. Misalnya: apel Batu, salak Bali dll.
2.  Iklan dan pemasaran dilakukan dalam kelompok tani secara bersama-sama sehingga lebih bisa mengatur suplai produk di pasar
3.  Program iklan dilakukan dalam koordinasi dengan aktifitas pemasaran yang lain.
4.  Menjaga kualitas/kesegaran produk sesuai dengan yang diiklankan sehingga tetap segar ketika sampai di konsumen.
5.  Menghitung secara cermat, efektifitas iklan terhadap suatu produk sehingga iklan tetap menguntungkan untuk dilakukan.

11/28/2011

Strategi Diversifikasi dan Strategi Integrasi dalam Bisnis

Ada beberapa strategi bisnis yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko dalam bisnis diantaranya adalah strategi diversifikasi dan strategi integrasi.

         Strategi diversifikasi:
Strategi diversifikasi merupakan strategi pertumbuhan dimana perusahaan memperluas operasionalnya dengan berpindah ke industri yang berbeda atau menghasilkan produk yang berbeda/ bervariasi. Strategi diversifikasi dapat dilakukan pada bidang usaha yang terkait (Diversifikasi terkait /concentric) maupun bidang usaha yang tidak terkait (Diversifikasi tak terkait /konglomerat)

         Strategi integrasi  :
Strategi integrasi dilakukan dengan memperluas operasi perusahaan dengan mengombinasikan perusahaannya dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan melakukan hal yang sama dengannya. Integrasi dapat dilakukan melalui merger antar perusahaan dalam industri yang sama.

11/27/2011

Instrumen Pasar Uang di Indonesia

Selain Treasury bills (T bill), Comercial paper(CP), Repurchase agreement (Repo) dan Banker’s acceptance, beberapa instrument pasar uang lainnya yang biasa digunakan di Indonesia antara lain:

Sertifikat Deposito (CD)
Sertifikat deposito adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank. Sebagaimana Bank Acceptance, bunga sekuritas didapatkan dengan menggunakan diskonto. CD bisa diperdagangkan sebelum jatuh tempo untuk mendapatkan nilai tunainya.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. SBI diterbitkan oleh BI lebih ditujukan sebagai alat kebijakan moneter dimana tingkat suku bunganya ditentukan berdasarkan lelang yang dilakukan di Bank Indonesia. Jangka waktu SBI adalah 1,3,6 bulan dan 1 tahun.

Reverse repo
Reverse repo adalah merupakan kebalikan daripada Repurchase Agreement (Repo) yaitu membeli kembali efek-efek dan investor berjanji untuk membeli efek-efek dan investor berjanji untuk membeli efek-efek yang dimaksud pada harga yang telah disepakati pada yang telah disepakati pada jangka waktu yang telah ditentukan.

11/21/2011

Repurchase Agreement (Repo) dan Banker’s Acceptance (BA)

Selain Treasury Bill (T-Bills) dan Comercial Paper (CP), instrumen yang biasa dipergunakan dalam pasar uang adalah Repurchase Agreement (Repo) dan Banker’s Acceptance (BA). Repurchase Agreement (Repo) adalah transaksi jual beli surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Banker’s Acceptance (BA)/ Wesel tagih, merupakan salah satu instrumen pasar uang yang dapat dipindahtangankan. Pada prinsipnya wesel tagih/ BA memberikan alternatif untuk memperoleh kredit, terutama pada saat barang-barang dikapalkan untuk segera dikirim keluar negeri.
Karakteristik BA:
a.      BA memberikan alternatif untuk memperoleh kredit
b.      Jangka waktu akseptasi biasanya berkisar 30 sampai 270 hari, dimana jangka waktu 90 hari yang paling umum
c.      BA merupakan instrumen pasar uang yang berkualitas tinggi dan dapat diuangkan
  1. Digunakan dalam perdagangan ekspor-impor

11/17/2011

COMMERCIAL PAPER (CP)

Selain Treasury Bill (T-Bills), salah satu instrumen yang biasa dipergunakan dalam pasar uang adalah Commercial Paper (CP). Comercial paper (CP) merupakan:
** Promes yang tidak disertai dengan jaminan (unsecured promissory notes) yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang.
**  Promes di mana penerbit berjanji akan membayar sejumlah uang tertentu pada saat jatuh tempo, jangka waktu jatuh tempo CP berkisar mulai dari beberapa hari sampai 270 hari.

     Penerbitan CP dapat dilakukan secara langsung (direct placement) kepada investor ataupun secara tidak langsung ( indirect placement) dengan menggunakan jasa perantara.

Kelebihan Commercial Paper bagi penerbit (issuer) dan investor antara lain yaitu:
Penerbit
a.    Tingkat bunga CP lebih rendah daripada prime rate (tingkat bunga kredit yang dikenakan perbankan kepada nasabah utamanya, sehingga biaya dana akan menjadi lebih murah).
b.      Tidak perlu menyediakan jaminan
c.      Penerbitannya relatif lebih murah karena hanya melibatkan penerbit dan investor
d. Jangka waktu jatuh temponya lebih fleksibel, dapat diperpanjang atas persetujuan investor.

Investor
a. CP menawarkan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan Sertifikat Deposito, Deposito Berjangka atau Treasury Bills.
b.      Dapat dijual kembali (didiskontokan) tanpa perlu menunggu jatuh temponya.
c.    Tingkat keamannya relatif tinggi karena penerbit CP umumnya perusahaan dengan rating yang tinggi.
Kelemahan CP dilihat dari sisi investor dan issuer yaitu:
a.      Bagi investor CP merupakan instrumen yang tidak disertai dengan jaminan (unsecured promissory notes)
b.  Kemungkinan issuer melakukan rekayasa laporan keuangan untuk memperlihatkan keadaan likuiditas dan kemampuan perolehan labanya.
c.  Bagi perusahaan penerbit, CP merupakan sumber dana jangka pendek sehingga perusahaan kurang leluasa untuk dijadikan sebagai modal investasi.

11/16/2011

Treasury Bill (T-Bills)

     Salah satu instrumen yang biasa dipergunakan dalam pasar uang adalah Treasury Bill (T-Bills). T-Bills merupakan instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau Bank Sentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan.
Karakteristik T-Bills:
a. T-Bills umumnya mempunyai jangka waktu jatuh tempo satu tahun atau kurang
b. T-Bills dianggap instrumen yang sangat aman
c. T-Bills sangat mudah diperjualbelikan
d. T-Bills dijadikan sebagai cadangan likuiditas sekunder oleh lembaga-lembaga keuangan dan perusahaan-perusahaan
e. T-Bills tidak memberikan bunga secara langsung tetapi dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah diskonto ditetapkan melalui proses pelelangan

T-Bills dapat dijadikan sebagai sarana investasi, karena instrument pasar uang ini:
a. tidak berisiko
b. memiliki pasar sekunder
c. risiko terjadi kerugian sangat kecil