Pemasaran adalah sebuah proses sosial dan
manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan
produk dan jasa serta nilai satu sama lain.
Beberapa istilah yang mungkin akan sering kita temui dalam pemasaran antara lain:
- Kebutuhan manusia (human need) : keadaan dimana seseorang merasa kehilangan sesuatu
- Keinginan manusia (human wants): pola kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kebudayaan dan kepribadian individu.
- Permintaan : keinginan manusia yang didukung daya beli.
- Produk : segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau di-konsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan, meliputi obyek-obyek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide.
- Pertukaran : tindakan untuk memperoleh obyek yang diingin-kan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.
- Transaksi : perdagangan antara dua pihak yang melibatkan setidaknya dua benda/hal yang bernilai, syarat-syarat yang disepakati, waktu berlakunya per-janjian dan tempat perjanjian.
- Pasar : himpunan para pembeli aktual dan potensial dari suatu produk .
- Pemasaran : bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran demi menawarkan kebutuhan dan keinginan manusia.
Manajemen
Pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi dan pengendalian atas
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan menjaga
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasional.
Ada 5 (lima) konsep pemasaran yang dilakukan organisasi untuk menjalankan pemasaran mereka:
1. Konsep Produksi: Falsafah yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan, dan manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.
2. Konsep Produk: Gagasan
bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan mutu, kinerja dan
penampilan terbaik dan bahwa suatu organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya
untuk melakukan perbaikan produk secara berkesinambungan.
3. Konsep Penjualan:
Gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup produk perusahaan, kecuali jika
perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya penjualan dan promosi yang gencar.
4. Konsep Pemasaran: Falsafah manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasional bergantung pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan dengan pesaing.
5. Konsep Pemasaran
Kemasyarakatan: Gagasan bahwa organisasi sebaiknya menentukan kebutuhan
keinginan dan minat dari pasar sasaran dan mengirimkan kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan lebih efisien dari pada pesaing sedemikian rupa
sehingga mampu memelihara atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
Dalam
memasarkan produk-produknya produsen selalu akan menentukan pasar sasarannya
agar produk yang dijual dapat terserap pasar. Untuk hal tersebut maka perlu
ditentukan terlebih dahulu segmennya. Mereka mengidentifikasi dan membedakan
kelompok-kelompok pembeli yang mungkin lebih menyukai atau memerlukan berbagai
produk dan bauran pasar. Segmen pasar dapat diindentifikasikan dengan memeriksa
perbedaan-perbedaan:
- Demografis
- Demografis
- Psikografis
- Perilaku
dikalangan pembeli
BAURAN PEMASARAN
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran. McCharty mengklasifikasikan bauran pemasaran menjadi 4 Kelompok:
- Product (produk)
- Price (harga)
- Place (tempat)
- Promotion (promosi)
Manajemen Sumber Daya Manusia
Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan memastikan aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas, pelayanan dan kualitas.
Produktivitas. Diukur dari jumlah output per tenaga kerja, peningkatan tanpa henti pada produktivitas telah menjadi kompetisi global. Produktivitas tenaga kerja di sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh usaha, program dan sistem manajemen.
Kualitas. Kualitas suatu barang/jasa akan sangat mempengaruhi kesuksesan jangka panjang suatu organisasi.Bila suatu organisasi memiliki reputasi sebagai penyedia barang/jasa yang kualitasnya buruk, perkembangan dan kinerja organisasi tersebut akan berkurang.
Pelayanan. SDM sering kali terlibat pada proses produksi barang/jasa. Manajemen SDM harus disertakan pada saat merancang proses tersebut. Pemecahan masalah harus melibatkan semua karyawan, tidak hanya manajer, karena sering kali membutuhkan perubahan pada budaya perusahaan, gaya kepemimpinan dan kebijakan SDM.
Untuk mencapai sasaran tersebut, manajemen SDM haruslah terdiri dari aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan. Aktivitas SDM adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dan Analisis SDM
Aktivitas
perencanaan ini dilakukan untuk mengantisipasi kekuatan yang akan mempengaruhi
pasokan dan permintaan akan tenaga kerja. Sedangkan, aktivitas analisis dan
penilaian selektivitas SDM juga penting dilakukan sebagai bagian dari menjaga
daya saing organisasi. Dukungan informasi akurat dan tepat waktu yang didapatkan
dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) sangat dibutuhkan untuk
menunjang aktivitas ini.
2. Kesetaraan Kesempatan Bekerja
Kepatuhan
pda hukum dan peraturan Kesetaraan Kesempatan Bekerja (Equal Employment
Opportunity - EEO) mempengaruhi aktifitas SDM lainnya dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari manajemen SDM. Contohnya, perencanaan SDM harus
memastikan sumber tenaga kerja yang bervariasi untuk memenuhi jumlah tenaga
kerja yang ditetapkan oleh hukum dan peraturan. Selain itu, pada
saat perekrutan, seleksi dan pelatihan, semua manajer harus mengerti peraturan
ini.
3. Perekrutan/Staffing
Sasaran
perekrutan adalah untuk menyediakan pasokan tenaga kerja yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan organisasi. Dengan mengerti apa yang dilakukan oleh tenaga
kerja, analisis perkerjaan (job analysis) adalah dasar dari fungsi perekrutan.
Dari sini, uraian pekerjaan (job description) dan spesifikasi pekerjaan (job
spesification), dapat dipersiapkan untuk proses perekrutan. Proses seleksi
sangatlah menekankan pada pemilihan orang yang memenuhi kriteria persyaratan
(qualified) untuk mengisi lowongan pekerjaan.
4. Pengembangan SDM
Pekerjaan
pasti akan berevolusi dan berubah, karena itu diperlukan pelatihan yang
berkesinambungan untuk tanggap pada perubahan teknologi. Pengembangan semua
tenaga kerja, termasuk pengawas (supervisor) dan manajer, diperlukan iuntuk
menyiapkan organisasi menghadap tantangan ke depan. Perencanaan Karir (Career
Planning) mengidentifikasi jalur dan aktivitas setiap individu yang berkembang
di suatu organisasi.
5. Kompensasi dan Keuntungan
Kompensasi
diberikan pada tenaga kerja yang melakukan kerja organisasi seperti pembayaran
(pay), insentif (incentive), dan keuntungan (benefits). Perusahaan harus
mengembangkan dan selalu memperbaiki sistem upah dan gaji. Program insentif
seperti pembagian keuntungan dan penghargaan atas produktivitas semakin banyak
dilakukan. Peningkatan biaya pada keuntungan, contohnya pada keuntungan
pemeliharaan kesehatan, selalu menjadi isu penting.
6. Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
6. Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
Kesehatan
dan keselamatan fisik serta mental tenaga kerja adalah hal yang utama.
Occupational Safety and Health Act (OSHA) atau Undang-Undang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja telah membuat organisasi lebih tanggap atas isu kesehatan dan
keselamatan. Pertimbangan tradisional atas keselamatan kerja terfokus pada
mengurangi atau menghapuskan kecelakaan kerja. Pertimbangan lain adalah pada
isu kesehatan yang timbul pada lingkungan kerja yang berbahaya seperti resiko
terkena bahan kimia atau teknologi baru. Keamanan tempat kerja juga semakin
penting karena kekerasasn tidak jarang terjadi di sini.
7. Hubungan Tenaga Kerja dan Buruh / Manajemen
Hak-hak
tenaga kerja harus diperhatikan, tidak peduli apakah ada atau tidak ada serikat
tenaga kerja. Komunikasi dan pembaharuan kebijakan dan peraturan SDM sangat
penting untuk dikembangkan sehingga manajer dan tenaga kerja tahu apa yang
diharapkan dari mereka.
Sumber:
Robert L. Mathis,
John H.Jackson,”Manajemen Sumber Daya Manusia”, Thomson Learning, 2001
William B.
Werther Jr, Keith Davis, “Human Resources and Personnel Management”, McGraw
Hill, 1996.