Kewirausahaan merupakan aspek
yang sangat penting tidak hanya bagi pelaksananan suatu kegiatan usaha (bisnis)
tetapi juga dalam menghadapi berbagai kegiatan kehidupan sehari-hari.
Kewirausahaan mencerminkan kualitas dan kemampuan seseorang dalam menghadapi
tantangan dan resiko, memanfaatkan peluang, dan mencapai keberhasilan.
Kewirausahaan itu sendiri
bukanlah jaminan bagi keberhasilan suatu kegiatan (bisnis), namun sering kali
memjadi prasyarat yang harus dipenuhi. Kewirausahaan merupakan pandangan dan
kemampuan seseorang dalam menghadapi lingkungannya. Bagaimana seseorang
memandang suatu kejadian, mengambil keputusan atas dasar pandangan tersebut,
bertindak mewujudkan keputusannya, dan menerima konsekwensi dari tindakan tadi
sebagai bagian dari proses penghimpunan pengetahuan dan ketrampilan.
Wirausaha (entrepreneur) adalah individu yang memiliki pengendalian tertentu
terhadap alat-alat produksi dan menghasilkan lebih banyak daripada yang dapat
dikonsumsinya atau dijual atau ditukarkan agar memperoleh pendapatan. Entrepreneur adalah ahlinya mengambilresiko dan bagaimana menghasilkan kombinasi baru dengan cara memperkenalkan
produk-produk atau proses-proses atau mengantisipasi pasar ekspor atau
mengkreasikan tipe organisasi baru.
Tuntutan atas peran dan fungsi wirausaha dikaitkan dengan lingkungan dimana wirausaha tersebut berada. Pada tahap awal pengembangan kegiatan dibutuhkan wirausaha inovatif. Wirausaha inovatif adalah mereka yang mampu “menciptakan” sesuatu yang “baru” berdasarkan peluang atau juga hambatan dan ancaman yang dihadapi. Sesuatu yang “baru” yang juga “diciptakan” tersebut sering kali justru hanyalah sesuatu yang sudah lazim dan dikenal oleh banyak orang tetapi tidak atau belum dikembangkan sebagai suatu kegiatan yang bermakna bagi orang banyak.
Pada tahap selanjutnya dibutuhkan wirausaha arbitrase. Wirausaha ini mengembangkan inovasi baru menjadi sesuatu yang dapat berkesinambungan. Para wirausaha arbitrase dituntut untuk dapat mengulang keber-”ada”-an kegiatan yang telah dihasilkan sebelumnya, berdasarkan manfaat yang diperoleh dari kegiatan sebelumnya. Pertimbangan keuntungan menjadi dasar keberhasilan dalam tahap ini. Pada tahap akhir dibutuhkan wirausaha manajerial yang harus dapat mengembangkan keuntungan kegiatan yang telah dilakukan secara optimal, sekaligus mengembangkannya lebih lanjut (ekspansi). Dalam hal ini aspek efisiensi dan pengembangan usaha sering menjadi indikator keberhasilannya.
Sifat-sifat terpenting dari wirausaha dikenal dengan Ten-D :
- Dream (mimpi), memiliki visi kedepan dan kemampuan mencapai visi tersebut
- Decisiveness (ketegasan), tidak menagguhkan waktu dan membuat keputusan dengan cepat
- Doers (pelaku), melaksanakan secepat mungkin.
- Deternination (ketetapan hati), komitmen lokal, pantang menyerah.
- Dedication (dedikasi), berdedikasi total, tak kenal lelah
- Devotion (kesetiaan), mencintai apa yang dikerjakan
- Details (terperinci), menguasai rincian yang bersifat kritis
- Destiny (nasib), bertanggung jawab atas nasib sendiri
- Dollars (uang), kaya bukan motivator utama, uang lebih berarti sebagai ukuran kesuksesan
- Distribute (distribusi), mendistribusikan kepemilikan usahanya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan usahanya.
Jadi di dalam kewirausahaan sangat ditentukan oleh segi kemampuan pengusaha sebagai mandiri, namun demikian perlu dipahami bahwa ditekankan adanya faktor kerja sama dan keterkaitan antar unit maupun dengan wirausahawan yang lain. Oleh karena itu tidaklah tepat seorang pengusaha menutup diri dari komunitasnya, tetapi harus dapat menciptakan masyarakat yang dinamis, harmonis dan serasi.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Anda bisa memberi komentar, kritik atau saran pada form di bawah ini.